Sediki sekali ilmuwan yang memiliki ketulusan hati mempersembahkan penemuannya untuk kepentingan umum dan kemanusiaan. Tanpa mengaitkannya dengan uang, materi serta ketenaran nama baik pribadi. Salah satu dari ilmuwan yang memiliki motovasi mulia tersebut bernama Paul Ehrlich, seorang dokter berkebangsaan Jerman, ahli bakteriologi, bapak imunologi, hematologi dan kemoterapi. Karenanya ia dianugerahi hadiah Nobel untuk kedokteran dan fisiologi serta puluhan penghargaan lain.
Latar Belakang
Paul Ehrlich lahir di Strehlen, Silesia (Strzelin, Polandia), pada tanggal 14 maret 1854. Masa kecil dokter penemu kemoterapi ini harus dilaluinya dengan kesederhanaan ditengah keluarga yang kurang mampu. Penghasilan kedua orangtuanya hanya bersumber dari pendapatan mereka membuka usaha sebuah warung kecil. Orang tua Paul Ehrlich keturunan Yahudi. Meskipun keadaan ekonomi mereka tidak lebih dari cukup, mereka masih bisa membiayai Paul kecil untuk menimba ilmu duduk di bangku sekolah.
Eksperimen
Tidak seperti layaknya anak remaja yang seumuran dengannya, Paul Ehrlich hampir tidak pernah meluangkan waktunya untuk bermain, bahkan ia juga hampir tidak pernah meluangkan waktunya untuk belajar. Waktunya lebih banyak ia gunakan untuk melakukan kegemarannya melakukan exsperimen, mencoba bermacam-macam zat warna untuk mewarnai jaringan tubuh yang masih hidup.
Labels
- attitude (24)
- beautiful (7)
- DID YOU KNOW? (44)
- Inspiratif (29)
- professing faith (6)
- Video (25)
- Wisdom (32)
-
Sungguh sangat tak mungkin Allah yang begitu suci dapat menciptakan satu makhluk yang kemudian menjadi iblis jahanam. Ini sebenarnya berte...
-
ARTI KERENDAHAN HATI Dalam bahasa Yunani kerendahan hati dituliskan dengan kata "praios" ( terjemahan b.Ingris : meek ) yang m...
-
Kata “HOSANA” tentu sudah tidak asing lagi di telinga orang Kristen, tetapi banyak orang yang belum memahami makna sesungguhnya, sehingga ...
Tuesday, July 31, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)
120 Juta Tahun Lalu, Burung Punya Dua Ekor
Tim paleontologi dari Chinese Academy of Sciences, di Beijing, China, mengungkapkan bahwa 120 juta tahun lalu burung memiliki dua ekor. Te...