Kata “HOSANA” tentu sudah tidak asing lagi di telinga orang Kristen,
tetapi banyak orang yang belum memahami makna sesungguhnya, sehingga
kadang diucapkan atau diteriakkan dalam situasi yang kurang tepat atau
tidak pada konteksnya. Namun demikian dapatlah dimengerti seiring
berjalannya waktu, kalau arti HOSANA sudah bergeser dari yang
sebenarnya.
MAKNA HOSANA DALAM PERJANJIAN LAMA
Kata “HOSANA” ditemukan dalam kitab Perjanjian Lama di Mazmur 118:25, ditulis “Ya Tuhan berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan berilah kiranya kemujuran!”. Dalam bahasa Ibrani: A’YEHOVAH HOSYI’AH NA’ ‘ANA’ YEHOVAH HATSELIKHAH NA’.
Menurut The Bauer-Danker Lexicon, kata HOSYANA’ adalah bentuk Aramaic dari kata IBrani HOSYI’AH NA’. Dalam pola bahasa Ibrani, HOSYANA’ terdiri dari hiphil imperative HOSYA’, selamat, dari kata dasar ‘YASYA’ (menyelamatkan). Kemudian diikuti oleh kata mini ‘NA’ yang berarti “memohon” [leksikon Ibrani : I (we) pray, now, please], yang berasal dari kata ‘ANA’, yang umumnya diterjemahkan “doa”, atau kami memohon kepadaMu. Sehingga istilah HOSYI’ANA ini dapat diartikan secara hurifiah: “Tolonglah kami (KJV: save now),
kami memohon!”. Jadi kata ini merupakan sebuah permintaan untuk suatu
bantuan yang tetap. “Datanglah membantu!” Dalam bahasa Jerman
diterjemahkan : “Bebaskanlah!” Lembaga Alkitab Indonesia (LAI)
menterjemahkan “Berilah kiranya keselamatan!”. Memang kalau dibaca dari
konteksnya ayat 24 nya dijelaskan bahwa untuk bersukacita dan
bersorak-sorai, orang harus dibebaskan, diselamatkan, diberi kemujuran
dan berkat.
Kata Hosyi’ana digunakan dalam liturgy
Yahudi, mungkin sejak abad ke 9 Sebelum Masehi sebagai seruan eskatologi
dan mungkin dalam fungsi responsive. Sebuah kidung yang dinyanyikan
dalam ibadah Pondok Daun terdapat juga jiwa kata Hosyi’ana, “Ya Tuhan
berilah kiranya keselamatan!”. Sehingga puncak perayaan tersebut pada
hari ke 7 disebut Hosana Rabbah (Great Hosannah). Biasanya
disertai dengan melambai-lambaikan dahan-dahan palem, namun
melambai-lambaikan dahan juga tidak terbatas pada pesta Pondok Daun
saja, ternyata hal itu juga pernah dilakukan saat orang-orang Israel
mengungkapkan rasa kegembiraannya waktu pesta pentahbisan Bait Allah
(Baca dalam 2 Makabe 10:5-7) pada tanggal 25 bulan ke 9 penanggalan
Ibrani yaitu kislew (sekitar pertengahan Nopember sampai sekitar
pertengahan Desember).
BERGESERNYA MAKNA HOSANA DALAM PERJANJIAN BARU
Dalam bahasa Yunani kata Hosyi’ana berubah menjadi Hosanna. Pada
Zaman Tuhan Yesus di bumi, orang Israel sudah tidak mengerti lagi
bahasa Ibrani. Sebab sudah menjadi bahasa Klasik (Bahasa kuno atau
bahasa nenek moyang) dan juga tidak fasih bahasa Yunani karena terlalu
asing. Bahasa sehari-hari mereka adalah bahasa Aram. Orang dewasa dan
anak-anak yang kurang paham bahasa Ibrani maupun Yunani tersebut,
berseru “Hosana” bagi Anak Daud! …. “ Dalam Matius 21:9
ditulis: Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang
mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya, “Hosana bagi
Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosanna
ditempat yang mahatinggi!” King James Version (KJV) : “…..Hosanna to the son of David. Blessed is he that cometh in the name of the Lord; Hosanna in the highest. “Dalam teks Yunani : hô’ sanna tô huiô’ dabid eulogê’menos ho erkhomenos en onomati kuriou hÔ’ sanna en
tois hupsistois. Ayat 15 pun sama : Taurat melihat mujizat-mujizat yang
dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah : “Hosana
bagi Anak Daud, “Hati mereka sangat jengkel, KJV : “…….Hosanna to the
son of David, they were sore displeased. Bahasa Yunani nya : hô’sanna tô huiô dabid ê ganaktê’easan.
Penggunanaan kata Hosanna dalam
kalimat itu sebenarnya menyimpang dari arti sesungguhnya. Dan memang
dari catatan injil synopsis (Band Markus 11:9. Yohanes 12:13, tampak
bahwa pada zaman itu agaknya kata Hosanna sudah bergeser atau setidaknya
terjadi penambahan makna baru. Kata HOSANNA atau HOSYI’ANA’ yang
merupakan suatu istilah dalam doa atau permohonan, kemudian menjadi
suatu istilah yang menyatakan sukacita dan pujian kepada TUHAN :
“Hiduplah”! atau “Terpujilah!”.
Untuk lengkapnya mari
lihat Yohanes 12:12-16, dicatat bahwa peristiwa Tuhan Yesu
membangkitkan Lazarus di Betania telah menggemparkan banyak orang karena
bagaimana mungkin ada orang yang mampu menghidupkan orang mati?! Tak
ayal lagi kejadian tersebut membuat situasi semakin panas karena
pemimpin Yahudi bukan hanya merencanakan pembunuhan terhadap Yesus,
tetapi juga terhadap Lazarus (ayat 10). Tuhan Yesus tahu rencana
pembunuhan tersebut namun demikian kini Ia menampakan diri tidak hanya
dikalangan terbatas, tetapi pada publik di Yerusalem. Itu dilakukanNya
pada hari Paskah, salah satu hari raya penting Yahudi. Saat didengar
Tuhan Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, maka ada banyak
orang yang menyambutnya termasuk orang-orang yang berziarah ke
Yerusalem.
Orang banyak itu tidak hanya ingin melihat Yesus, tetapi juga ingin menghormatiNya. Bahkan seruan mereka mengandung makna pengharapan,
“Hosana!. Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan Raja Israel.
“Hosana secara hurufiah/harfiah – seperti yang telah disebutkan di muka –
berarti “Selamatkanlah!” atau “Tolonglah!” Mereka melambai-lambaikan
daum palem menandakan bahwa mereka sedang menyambut raja yang datang
dalam kemenangan (ayat 13). Seruan orang banyak itu mengacu pada firman
Tuhan dalam Perjanjian Lama, Mazmur 118:26 yang menunjuk pada kehadiran
seorang Mesias yang dijanjikan oleh Allah, yaitu Juruselamat yang
diurapi, raja bagi bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain namun begitu,
konsep mereka politis sifatnya dan itu berbeda dari maksud kedatangan
Tuhan pada waktu itu.
Ini terlihat dari sikap Yesus
memasuki kota Yerusalem dengan menaiki seekor keledai muda. Apabila
Tuhan Yesus menginginkan kuasa politis, tentu Ia akan mengendarai kuda.
Tidak sulit baginya mendapatkan seekor kuda untuk maksud itu. Tetapi
Yesus sengaja mencari seekor keledai muda, ketika menulis kisah ini,
Yohanes menjadi paham bahwa kejadian itu menggenapi Zakaria 9:9. Sungguh
Yesus adalah Raja yang datang sebagai penggenap nubuatan mengenai
Mesias. Namun Ia datang dan menggenapi dengan cara lain, dalam cara yang
mata manusia rendah dan lemah.
Dari peristiwa itu,
rupanya arti Hosana bisa berarti ganda, pertama adalah menangis untuk
keselamatan, sementara pada saat yang sama adalah suatu pernyataan
pujian “Hiduplah!” Terpujilah!”.
Sampai saat ini
banyak orang Kristiani yang berseru dan meratap dengan ucapan serius,
“Hosana,Hosana, Hosana!” artinya “Tuhan tolong selamatkan kami!”Tuhan
tolong selamatkan kami!” Tuhan tolong selamatkan kami!”. Apakah dengan
ratapan tersebut, umat Kristiani masih belum diselamatkan oleh anugerah
Tuhan Yesus Kristus yang sudah mati dan bangkit? Jelas bukan. Lalu apa
maknanya?,
Setidaknya ada 3 arti yang bisa diaplikasikan dari istilah Hosana ini Pertama,
setidaknya mengingatkan umat Kristiani supaya menghargai kasih karunia
Allah yang menyelamatkannya didalam dan melalui Kristus Yesus.
Keselamatan yang sudah, sedang dan akan disempurnakan kelak merupakan
pemberian Allah secara cuma-cuma kepada umatNya yang percaya.
Keselamatan tersebut perlu terus menerus dinyatakan, dialami, dihayati
dalam hidup kini bahkan dimanapun kita berada. Kedua, bisa
pula diucapkan dalam konteks eskatologi (pengharapan), suatu seruan
iman, terhadap Yesus yang akan datang pada kedua kalinya kelak sebagai
Raja diatas segala raja. Ketiga, tidaklah
salah seperti banyak orang yang memuji dan menghormati Tuhan saat masuk
Yerusalem dengan berseru “Hosana”. Karena memang bisa dikatakan terjadi
pergeseran makna, tetapi juga bisa disimpulkan telah terjadi penambahan
arti. Hal ini tentu makin memperkaya dan memperluas maknanya. Tak heran
gereja awal memasukan kata ini dalam Liturgi atau proses ibadah
mereka.(Yis/PRAISE #9).
Sumber : www.majalahpraise.com
Labels
- attitude (24)
- beautiful (7)
- DID YOU KNOW? (44)
- Inspiratif (29)
- professing faith (6)
- Video (25)
- Wisdom (32)
-
Sungguh sangat tak mungkin Allah yang begitu suci dapat menciptakan satu makhluk yang kemudian menjadi iblis jahanam. Ini sebenarnya berte...
-
ARTI KERENDAHAN HATI Dalam bahasa Yunani kerendahan hati dituliskan dengan kata "praios" ( terjemahan b.Ingris : meek ) yang m...
-
Kata “HOSANA” tentu sudah tidak asing lagi di telinga orang Kristen, tetapi banyak orang yang belum memahami makna sesungguhnya, sehingga ...
120 Juta Tahun Lalu, Burung Punya Dua Ekor
Tim paleontologi dari Chinese Academy of Sciences, di Beijing, China, mengungkapkan bahwa 120 juta tahun lalu burung memiliki dua ekor. Te...