Seorang anak menengadahkan tangannya yang berisi permen kepada dua
sahabatnya, dengan maksud menawarkan dua permennya kepada mereka.
Dilihat dari penampilannya dia bukan anak yang dilahirkan dari keluarga
yang sehat secara ekonomi, tanpa alas kaki, bajunya terlihat kumal,
sepertinya ibunya hanya mencuci menggunakan sabun colek, tidak seperti
kebanyakan ibu-ibu lainnya yang memakai detergen yang iklannya sering
muncul di televisi.
Entah apa yang ada dipikiran si anak, sehingga rela berbagi manisnya
permen kepada kedua temannya itu, padahal kalau saja dia simpan di
sakunya bisa untuk dimakan besok atau dihabiskan sendiri pada saat itu.
Seperti malaikat kecil saja, gumamku dalam hati.
Belakangan diketahui bapaknya hanya pekerja serabutan, tidak tentu
pekerjaannya begitupun hasilnya, tak menyangka seorang bapak yang
berperawakan kurus ini telah mempunyai tiga orang anak, pemberi permen
tadi anak yang paling kecil, usianya sekitar 4 tahunan.
Tanpa kita sadari diseklilingi kita banyak anak kecil yang hatinya
menyerupai malaikat. Sosok kecil yang tak segan-segan berbuat baik tanpa
ada motif apa-apa dibaliknya. Malaikat kecil ini sering luput dari
perhatian kita, betapa mulia dan ikhlasnya mereka dalam berbuat. Mereka
belum terkontaminasi oleh nilai-nilai buruk keserakahan, ketamakan,
kesombongan, kekuasaan dan nilai-nilai buruk lainnya yang membuat orang
dewasa terjebak kepada kepentingannya sendiri tanpa memperdulikan
lingkungannya.
Ketulusan seorang anak terbukti melalui dua buah permen yang ia
bagikan kepada sahabatnya sebagai symbol pengorbanan, keikhlasan dan
ketulusan membagi kebahagiaan kepada sesamanya.
Ternyata kita terlalu memandang jauh keluar sana untuk sekedar mencari teladan,
padahal di rumah kita ada malaikat kecil yang patut kita teladani
akhlaknya. Sosok kecil yang terkadang dibuat menangis oleh kita karena
kesalahan sepele, makhluk kecil yang tidak segan-segan kita tolak
permintaannya padahal sangat berarti buat dia.
Anak kecil saja bisa menunjukan akhlak mulianya di depan kita,
bagaimana dengan orang-orang dewasa yang mempunyai titel pendidikan
seabreg, mempunyai jabatan yang berpengaruh, mempunyai sertifikat
pelatihan kepribadian yang terkenal. Jangan sampai semua itu dikalahkan
oleh seorang anak yang mengenyam bangku sekolahpun belum.
Labels
- attitude (24)
- beautiful (7)
- DID YOU KNOW? (44)
- Inspiratif (29)
- professing faith (6)
- Video (25)
- Wisdom (32)
-
Sungguh sangat tak mungkin Allah yang begitu suci dapat menciptakan satu makhluk yang kemudian menjadi iblis jahanam. Ini sebenarnya berte...
-
ARTI KERENDAHAN HATI Dalam bahasa Yunani kerendahan hati dituliskan dengan kata "praios" ( terjemahan b.Ingris : meek ) yang m...
-
Kata “HOSANA” tentu sudah tidak asing lagi di telinga orang Kristen, tetapi banyak orang yang belum memahami makna sesungguhnya, sehingga ...
120 Juta Tahun Lalu, Burung Punya Dua Ekor
Tim paleontologi dari Chinese Academy of Sciences, di Beijing, China, mengungkapkan bahwa 120 juta tahun lalu burung memiliki dua ekor. Te...